Refleksi Hari Perempuan Internasional
Sebagian dari populasi masyarakat dunia adalah perempuan yang juga memiliki hak untuk bekerja dan berkarir di tengah publik. Setelah mengalami transformasi, perempuan saat ini mampu bersaing dan bisa menjadi yang terbaik.
Negara memiliki tanggung jawab besar dalam menghapuskan diskriminasi terhadap perempuan. Tumbuh kembangnya praktek diskriminasi terhadap perempuan sangat terkait erat dengan berbagai persoalan yang banyak terjadi di sekeliling seperti kemiskinan serta pembatasan hak-hak perempuan dalam politik maupun untuk berkiprah di ruang publik atau dalam bekerja. Bahkan salah satu prinsip dalam pandangan Feminisme Barat menegaskan bahwa setiap perempuan berhak untuk bekerja di luar rumah sebagaimana laki-laki asalkan tidak melupakan kodratnya sebagai seorang perempuan.
Hari Perempuan Internasional pertama kali diresmikan pada 1911, menyusul keputusan Konferensi Internasional Perempuan Pekerja yang diadakan di Kopenhagen setahun sebelumnya. Kini, setelah 100 tahun, keseteraan dalam dunia kerja masih terus diperjuangkan meski sudah mengalami kemajuan. Berbagai organisasi maupun instansi di seluruh dunia serentak memeringati Hari Perempuan Internasional setiap 8 Maret. Peringatan ini menitikberatkan pesan yang kembali digaungkan yakni penghapusan diskriminasi terhadap kaum Hawa. Pesan yang disuarakan mendunia ini mengerucut pada salah satu isu krusial, yakni peran perempuan dalam dunia kerja, baik kesetaraan dalam karier dan pekerjaan, maupun perlindungan terhadap tenaga kerja perempuan.
Terlepas dari sejarah Hari Perempuan Internasional, Indonesia juga memiliki berbagai tokoh perempuan yang juga mengukir sejarah perkembangan peran serta hak-hak perempuan dalam hidupnya. Inilah yang menjadi inspirasi perempuan - perempuan yang ada di Tanah air untuk tetap berprestasi, yakni Raden Ajang Kartini yang kita kenal dengan tulisannya yang berjudul ‘Habislah Gelap Terbitlah Terang’. Sampai saat sekarang, ini merupakan motivasi bagi kaum perempuan untuk bekerja, belajar dan berwirausaha seperti laki-laki tanpa melupakan kodratnya sebagai seorang perempuan.
Dunia Kerja Perempuan Dibalik Kepopuleran R.A Kartini (Emansipasi)
Hingga kini, keberhasilan atas buah pemikiran R.A Kartini dapat dinikmati oleh seluruh kaum wanita di Indonesia. Seorang wanita kini tidak lagi hanya terkurung di dalam sebuah rumah melakukan pekerjaan-pekerjaan dapurnya saja, namun seorang wanita dapat mengecam sebuah pendidikan yang tinggi yang dapat merubah status sosialnya di dalam lingkungan masyarakat bahkan sampai bekerja. Sekarang hanyalah soal bagaimana dan usaha apa saja yang mereka lakukan untuk mendapatkan hak-hak tersebut dengan serangkaian usaha dan kerja keras wanita akan dapat meraih sebuah cita-cita dan arah tujuan mereka tanpa adanya tembok penghalang yang memisahkan atas perbedaan kesetaraan gender ini. Sampai pada akhirnya seorang wanita dapat meraih cita-citanya setinggi apapapun yang mereka mau. Nah, kalimat emansipasi wanita dewasa ini sudah bukan lagi kalimat asing bagi kita.
Dengan itu, antara pria maupun wanita harus saling menghargai dan saling mendukung satu sama lain dalam mencapai tujuan bersama, bukan berarti diskriminasi karena dia itu pria atau wanita. Perkembangan kiprah wanita dalam pembangunan politik, sosial, budaya dan lain sebagainya tidak akan mengurangi peran-peran pendukung lainnya, selama ada kontrol sosial kebersamaan yang tinggi diantara keduanya. Walaupun secara umum pembagian kerja antara laki-laki dan perempuan itu sama di beberapa daerah di Indonesia khususnya perusahaan, salah satunya Jhonlin Group yang memberikan kesempatan kepada para perempuan untuk dapat bekerja, meniti karir bahkan melakukan hal yang dilakukan laki-laki.
Undang-undang Tenaga Kerja Yang Berkaitan Dengan Perempuan di Indonesia
Kesetaraan gender merujuk pada kesamaan hak, tanggungjawab, kesempatan, perlakuan, dan penilaian bagi laki-laki maupun perempuan. Sampai saat ini cukup banyak ketentuan yang mengatur mengenai perlindungan bagi pekerja perempuan, baik dalam konvensi internasional maupun peraturan perundang-undangan di Indonesia, antara lain ;
1. UU No. 7 Tahun 1984 tentang Pengesahan konvensi mengenai penghapusan segala bentuk diskriminatif terhadap wanita.
2. ILO Convention No. 183 Year 2000 (Konvensi ILO mengenai Perlindungan Maternitas) seperti Penghapusan segala bentuk kerja paksa dan kerja wajib, Penghapusan kerja anak, Penghapusan diskriminasi dalam hal pekerjaan dan jabatan serta Kebebasan berserikat dan pengakuan akan hak atas perundingan bersama.
3. UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (UU Ketenagakerjaan).
4. UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (UU HAM)
5. UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (UU Kesehatan)
2. ILO Convention No. 183 Year 2000 (Konvensi ILO mengenai Perlindungan Maternitas) seperti Penghapusan segala bentuk kerja paksa dan kerja wajib, Penghapusan kerja anak, Penghapusan diskriminasi dalam hal pekerjaan dan jabatan serta Kebebasan berserikat dan pengakuan akan hak atas perundingan bersama.
3. UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (UU Ketenagakerjaan).
4. UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (UU HAM)
5. UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (UU Kesehatan)
Tenaga Kerja Wanita Jhonlin Group
Peluang dan kesempatan bagi perempuan untuk mengembangkan potensinya dewasa ini semakin terbuka, namun untuk bisa memanfaatkan peluang itu guna meraih apa yang sesungguhnya diinginkan perempuan tidaklah mudah. Dibutuhkan kesabaran, kerja keras dan rasa tanggung jawab yang besar. Nampaknya emansipasi perempuan yang terus digaungkan, kini sudah mulai menampakkan hasilnya. Di era sekarang ini, perempuan juga bisa berkarya dan berkarier sesuai bakat dan minatnya. Meskipun beberapa perusahaan yang masih terpaku pada konsep ini lebih mengutamakan pria dibandingkan wanita.
Dalam beberapa hal tertentu, perempuan juga sudah berani bersaing dengan pria dan diberi kesempatan seluas-luasnya untuk mengembangkan diri. Dibeberapa tempat hal ini sudah berjalan, semuanya berubah dimana kesetaraan gender terus berkembang dan semakin banyak wanita yang bekerja baik itu kantor, industri maupun lapangan atau bahkan di dunia pertambangan. Hal ini terlihat dari semakin banyaknya perempuan yang bekerja khususnya di Jhonlin Group dan semua unit usahanya.
Jhonlin Group memberikan kesempatan kepada wanita Tanah Bumbu khususnya yang memiliki potensi dan kwalifikasi sesuai dengan standar kebutuhan tenaga kerja di Jhonlin Group. Beberapa tahun terakhir ini di lingkungan kerja Jhonlin Group dan semua unit usahanya mempekerjakan karyawan perempuan yang tidak hanya di kantor melainkan di lapangan juga. Tidak hanya itu saja mereka juga memperoleh hak-hak sesuai dengan peraturan tenaga kerja dan kebijakan yang berlaku di perusahaan. Saat ini tenaga kerja perempuan masih sekitar 3 % dari jumlah tenaga kerja laki-laki yang ada di Jhonlin Group. Namun tidak menuntut kemungkinan semakin ke depan bisa bertambah tergantung kebutuhan tenaga kerja masing-masing unit usaha. Meskipun di dunia kerja khususnya pertambangan, perempuan terkadang masih memiliki keterbatasan pekerjaan, namun itu tidak menjadi hambatan perempuan untuk bisa menunjukkan prestasi kerja . Sementara itu memang perlu ada paradigma yang baru dalam dunia pertambangan kalau perempuan juga mampu beradaptasi meskipun di lingkungan kerjanya lebih di dominasi laki-laki.
Apa Kata Mereka ?
Perempuan tidak kalah saing dengan pekerja laki-laki. Perempuan sangat membantu khususnya di PT. Jhonlin Marine Trans yang merupakan perusahaan sektoral. Karena mereka memiliki potensi yang tidak kita ketahui batasannya. Mereka juga bisa menjadi salah satu indikator yang membuat perusahaan lebih maju. Mereka memerlukan kesempatan untuk mengaktualisasikan apa yang dimiliki sehingga semakin ke depan mereka semakin berkembang dan menjadi kompetitor di lingkungan kerja tanpa melupakan kodratnya sebagai seorang perempuan.
Alfred Loai, PT. Jhonlin Marine Lines
Perempuan dalam dunia kerja khususnya di PT. Jhonlin Marine Lines sangat optimal karena mereka dapat membantu men-support semuakegiatan perusahaan. Disamping itu, mereka lebih teliti dan mampu memotivasi teman-teman lainnya untuk lebih giat. Ke depan mereka harus bisa memaksimalkan potensi yang dimiliki dengan menyelesaikan apa yang menjadi tanggung jawabnya.
Yan Filmi, Section Head Recruitment PT. Jhonlin Baratama
Kontribusi perempuan dewasa ini semakin meningkat jika dibandingkan dengan tahun sebe-lumnya. Karyawan perempuandi PT Jhonlin Baratama di tahun 2010 sangat berbeda dengan 2014. Dipilihnya tenaga perempuan bukan karena tanpa alasan, seringkali user dimasing-masing departemen menganggap bahwa perempuan dalam dunia kerja lebih cenderung teliti, rajin dan ulet. Dengan adanya tenaga kerja perempuan mampu memberikan kontribusi positif dalam perkembangan suatu perusahaan. Keuletan dan ketelitian mereka diharapkan mampu meningkatkan performa kerja departemen yang nantinya bermuara pada performa perusahaan.
Budi Hantono, Manager Operasional PT. Jhonlin Sasangga Banua
Perempuan lebih disiplin, ulet, lebih hati-hati dan dapat memotivasi pekerja lainnya. Nantinya, mereka bisa lebih baik lagi, bisa menjadi cerminan kaum hawa lainnya jika perempuan juga bisa bekerja dan berprestasi sama seperti lakilaki. Tidak ada hambatan bagi mereka untuk terus berkarir selama apa yang menjadi tanggung jawabnya dapat terselesaikan.
Ahmad Bayhaki, Supervisor HRD PT. Jhonlin Agromandiri
Peran perempuan dalam dunia kerja khususnya PT. Jhonlin Agromandiri sangat baik dimana mereka dapat menjadi partner yang baik dimanasikap sabar dan ketelitiannya sangat membantu. Ke depan mereka bisa lebih baik bahkan dapat menjadi kompetitor yang kuat meskipun lingkungan kerjanya lebih di dominasi oleh laki-laki.