Ditemui disela-sela pekerjaannya, perempuan kelahiran Sragen, 24 Agustus 1982 membeberkan pengalamannya sebelum dan selama bergabung di PT. Jhonlin Baratama. Menurutnya, bekerja itu bukan merupakan kewajiban tapipilihan bagi perempuan. Jadi, tergantung bagaimana cara kita menjalani hal itu, apakah pilihannya bertahan untuk sesuatu hal yang baik atau melepaskan untuk hal yang baik yang akan dijalaninya nanti. Dalam rangka Hari Perempuan Internasional, berikut wawancara JhonlinMagz bersama Istri Gandut Romadhony diatas Tronton yang setiap hari dibawanya.
Sejak kapan bergabung di PT. Jhonlin Baratama?
Saya bergabung di PT. Jhonlin Baratama sejak April 2011 dan waktu itu saya Driver Hauling ke dua setelah rekan saya di Armada.
Apa yang ibu rasakan, kerja diperusahaan yang didominasi laki-laki?
Sangat senang dan penuh tantangan. Intinya di lingkungan manapun kita berada harus bisa memperbaiki komunikasi, bisa jaga diri, disiplin, hati-hati dan bertanggung jawab atas apa yang diberikan atau dikerjakan.
Sangat senang dan penuh tantangan. Intinya di lingkungan manapun kita berada harus bisa memperbaiki komunikasi, bisa jaga diri, disiplin, hati-hati dan bertanggung jawab atas apa yang diberikan atau dikerjakan.
Adakah ketakutan yang Ibu alami, apalagi hampir setiap hari pekerjaan ibu sangat beresiko?
Kalau semua hal dilakukan dengan berpikir takut, maka semuanya tidak dapat terlaksana. Nah, kalau dikatakan beresiko, menurut saya semua pekerjaan beresiko tergantung bagaimana upaya kita meminimalisir atau bekerja dengan aman. Seperti halnya dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang bukan semata-mata tanggung jawab Dept. Safety melainkan pada diri kita masing-masing. Kita bekerja dalam team, saran dan kritikan harus diterima dengan pikiran positif.
Kalau semua hal dilakukan dengan berpikir takut, maka semuanya tidak dapat terlaksana. Nah, kalau dikatakan beresiko, menurut saya semua pekerjaan beresiko tergantung bagaimana upaya kita meminimalisir atau bekerja dengan aman. Seperti halnya dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang bukan semata-mata tanggung jawab Dept. Safety melainkan pada diri kita masing-masing. Kita bekerja dalam team, saran dan kritikan harus diterima dengan pikiran positif.
Bagaimana dukungan keluarga, khususnya suami terhadap pekerjaannya?
Saya selalu diberi semangat oleh suami, katanya “Kalau kamu bisa kenapa tidak, lakukan dengan penuh tanggung jawab dan terus bersabar”. Jadi, karena saya berada di lingkungan kerja yang lebih di dominasi oleh lelaki harus lebih sabar dan menunjukkan ke yang lainnya kalau perempuan juga bisa melakukan hal yang sama bahkan lebih baik dari yang lainnya.
Bisa diceritakan, awal bisa membawa truck?
Suami saya yang memiliki pengalaman membawa trailer dan mengajarkan saya mengendarainya. Bahkan saya pernah membawa truck trailer dan truck gandeng ke Surabaya, Bandung, Jakarta dan beberapa kota-kota lainnya tahun 2003-2005 saat masih bekerja disalah satu perusahaan disana. Sebenarnya saya sedang melakukan hobi saya, tidak semata-mata mencari nafkah. Saya suka tantangan, saat berada di atas roda dan menapaki jalan dengan medan yang tidak beraturan merupakan tantangan tersendiri, apalagi saat hujan. Jadi menurut saya apapun pekerjaannya yang penting kita senang, bekerja itu selain dilakukan tetapi dirasakan.
Suami saya yang memiliki pengalaman membawa trailer dan mengajarkan saya mengendarainya. Bahkan saya pernah membawa truck trailer dan truck gandeng ke Surabaya, Bandung, Jakarta dan beberapa kota-kota lainnya tahun 2003-2005 saat masih bekerja disalah satu perusahaan disana. Sebenarnya saya sedang melakukan hobi saya, tidak semata-mata mencari nafkah. Saya suka tantangan, saat berada di atas roda dan menapaki jalan dengan medan yang tidak beraturan merupakan tantangan tersendiri, apalagi saat hujan. Jadi menurut saya apapun pekerjaannya yang penting kita senang, bekerja itu selain dilakukan tetapi dirasakan.
Sejauh ini, apa tanggapan ibu mengenai dunia kerja yang beberapa tahun terakhir ini banyak di isi kaum perempuan?
Perempuan bekerja diluar rumah saat ini bukan merupakan hal baru. Untuk sukses, perempuan perlu memperluas pergaulan, percaya diri untuk mengambil kesempatan yang ada, meningkatkan skill, berani dan pikiran yang terbuka. Perempuan sekarang dan dulu berbeda, tidak menutup kemungkinan ke depan perempuan bisa banyak di dunia kerja asalkan diberi kesem-patan. Karena setiap orang bisa berkembang karena diberikan kesempatan untuk mengaktualisasikan apa yang bisa dikerjakannya.
Perempuan bekerja diluar rumah saat ini bukan merupakan hal baru. Untuk sukses, perempuan perlu memperluas pergaulan, percaya diri untuk mengambil kesempatan yang ada, meningkatkan skill, berani dan pikiran yang terbuka. Perempuan sekarang dan dulu berbeda, tidak menutup kemungkinan ke depan perempuan bisa banyak di dunia kerja asalkan diberi kesem-patan. Karena setiap orang bisa berkembang karena diberikan kesempatan untuk mengaktualisasikan apa yang bisa dikerjakannya.
Apa yang memotivasi ibu dalam bekerja?
Keinginan saya untuk mempersiapkan pendidikan anak-anak agar kelak keduanya bisa lebih baik lagi dari saya.
Keinginan saya untuk mempersiapkan pendidikan anak-anak agar kelak keduanya bisa lebih baik lagi dari saya.
Bagaimana ibu mengisi waktu libur bersama keluarga sementara ibu dan suami keduanya bekerja?
Biasanya kami jalan-jalan atau mungkin makan bareng mengingat saya dan suami sama-sama bekerja dan berbeda jam kerja.
Biasanya kami jalan-jalan atau mungkin makan bareng mengingat saya dan suami sama-sama bekerja dan berbeda jam kerja.
Apa pengalaman yang tidak terlupakan yang mungkin bisa menjadi motivasi bagi teman-teman lainnya?
Saat dimana saya berpikir kalau berusaha mendapatkan kerja di lingkungan kerja yang di dominasi laki-laki itu sulit. Namun karena upaya yang saya lakukan dan saya optimis dapat melakukannya.
Saat dimana saya berpikir kalau berusaha mendapatkan kerja di lingkungan kerja yang di dominasi laki-laki itu sulit. Namun karena upaya yang saya lakukan dan saya optimis dapat melakukannya.
Kalau boleh tau apa prinsip hidup ibu?
Berani bukan berarti tidak punya rasa takut, tetapi teruslah maju bersama rasa takut yang kita miliki.
Berani bukan berarti tidak punya rasa takut, tetapi teruslah maju bersama rasa takut yang kita miliki.
Apa harapan ibu buat keluarga maupun pekerjaannya?
Untuk keluarga, semoga saya dapat hidup seperti orang-orang lainnya. Mempersiapkan pendidikan untuk anak-anak yang lebih baik di masa mendatang. Semoga teman-temaan di semua unit usaha, dapat memberikan kesempatan kepada perempuanperempuan untuk bekerja.
Untuk keluarga, semoga saya dapat hidup seperti orang-orang lainnya. Mempersiapkan pendidikan untuk anak-anak yang lebih baik di masa mendatang. Semoga teman-temaan di semua unit usaha, dapat memberikan kesempatan kepada perempuanperempuan untuk bekerja.
Menurut Rahman Maulidi, Supervisor Hauling PT. Jhonlin Baratama “Bu Wiwid merupakan salah satu karyawan yang ulet, memiliki skill yang baik dan cekatan bahkan beberapa driver laki-laki bisa dikatakan tidak lebih baik darinya. Semoga ini dapat memotivasi karyawan lainnya yang berada di lingkungan Jhonlin Group untuk lebih giat bekerja".