HR-GA Manager PT. DSP
Bekerja kurang lebih hampir 2 tahun di PT. DSP, memberikan tantangan tersendiri bagi pria kelahiran Jakarta 18 Mei 1971. Dimana suami dari Wahyu Widiastuti harus berusaha membenahi sistem yang diterapkan PT. Dua Samudera Perkasa. Satu prinsip yang dipegangnya selama ini, “Keberhasilan itu tidak ada yang instan. Semuanya diperoleh kalau kita bekerja keras, sungguh-sungguh, tekun, dan sabar. Kalau bicara takdir, takdir itu sistem. Jadi, kalau mau dapat takdir yang baik harus melakukan yang terbaik, tekun dan tentunya yang paling penting jangan lupa berdoa karena keberhasilan tidak lepas dari ridho Yang Maha Kuasa juga”.
“Satu yang menjadi keinginannya kedepan PT. DSP menjadi perusahaan jasa pelabuhan yang besar. Apalagi sekarang ini, ijin PT. Dua Samudera Perkasa tidak lagi pelabuhan khusus melainkan pelabuhan umum yang tidak hanya melayani batu bara”ungkap pria yang memiliki hobi membaca buku.
Kalau ditanya bagaiana cara mengisi Kemerdekaan RI, jawabannya "Nasionalisme bukan merupakan pendidikan melainkan kesadaran diri. Ini sudah saya tanamkan ke anak-anak sejak lama, agar mereka dapat berpartisipasi dalam mengisi kemerdekaan dan meneladani semangat nasionalisme pejuang".