pengambilan telor buaya
Diantara 40 ekor Buaya yang dititipkan di pusat penangkaran
Buaya PT. Jhonlin Group oleh Negara melalui BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya
Alam) pada 15 Juni 2011 lalu, 1 ekor dari 6 Buaya betina yang diperkirakan
mengandung telur, telah menetaskan 40 butir telur pada 9 Oktober silam.
Seperti yang disampaikan oleh Bp. Emmanuel Kriswandono atau
biasa dipanggil Pak Noel, selaku Farm manager PT. Jhonlin Group “40 butir telur
itu ditetaskan oleh induknya dipenangkaran Buaya, oleh karena itu, kita
memindahkan telur-telur itu dari penangkaran ke tempat penetasan yang telah
kita siapkan, agar proses perkembangan telur itu dapat terjaga”.
Pak Noel menjelaskan,”Dari 40 butir telur itu, 24 butir
diantaranya kategori A (99% kemungkinan telur akan berhasil menetas), 15 butir
telur kategori B (presentase 50-50% tingkat keberhasilan menetasnya) dan 1
butir telur kategori C (kemungkinan menetasnya tipis atau telur gagal)”.
Setidaknya, usaha yang dilakukan dalam penangkaran telah
menunjukkan hasil yang signifikan, proses pembuahan telur lebih banyak yang
berhasil jika dilihat dari presentase total telur yang ditetaskan.
“Butuh waktu lebih kurang 80-90 hari bagi telur-telur
tersebut untuk dapat menetas, jika dilihat dari masa lahirnya telur itu,
perkiraan waktu untuk menetasnya telur-telur itu sekitar akhir Desember 2011
atau diawal Januari 2011” Pak Noel kembali menjelaskan.
Setelah telur-telur itu menetas, maka anakan Buaya yang baru
lahir itu akan ditempatkan di tempat pembiakan yang disiapkan khusus bagi
anakan Buaya hingga menetas.
“Dan kita juga telah mempersiapkan juga proses kelahiran
telur-telur baru dari 5 indukan lainnya yang juga akan diperkirakan menelurkan
telur yang dikandungnya” ujar Pak Noel bersemangat.
Ketika saya tanyakan, betapa Pak Noel memahami seluk beluk
penetasan dan proses perkembang biakan telur Buaya yang ada dalam penangkaran
PT. Jhonlin Group ini, Pak Noel menjawab dengan becandaan santai “Sesama
‘Buaya’ harus saling menyelamatkan Buaya-Buaya lainnya, tidak boleh saling
makan memakan, dan juga harus saling tolong menolong” Ungkap Pak Noel sembari
tergelak.